This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, 27 November 2013

Merayakan Ulang Tahun Dilarang Dalam Islam

Blogger | eBayuOnline - Merayakan Ulang Tahun Dilarang Dalam Islam - Pada saat kita masih kecil ulang tahun adalah hari yang sangat menyenangkan, dan sudah menjadi budaya di kehidupan masyarakat kita, memang semua tergantung niat masing - masing dalam menjalankan kehidupan ini, sebelum niat kita menjadi hal yang salah, alangkah baiknya kita mengulas sedikit mengenai perayaan ulang tahun, kebetulan hari ini tepat hari ulang tahun penulis Blogger | eBayuOnline, yang ke 17th ... he he he !!! Okelah dari pada panjang lebar kita mulai yuk . . .

HUKUM PERAYAAN ULANG TAHUN

Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta’ yang saat itu diketuai1 oleh Samahatusy Syaikh Abdul Aziz ibnu Abdillah ibnu Baz t menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :

Pertanyaan
  • Ada saudara-saudara kami, kaum muslimin, yang menyelenggarakan perayaan ulang tahun untuk diri mereka dan anak-anak mereka. Apa sebenarnya pandangan Islam dalam masalah “ulang tahun” ini?
Jawab :
  • Asal dalam perkara ibadah adalah tauqif/berhenti di atas nash (dalil Al-Qur’an dan as-Sunnah). Oleh karena itu, seseorang tidak boleh melakukan ibadah yang tidak disyariatkan oleh Allah SWT, berdasar sabda Nabi dan dalam hadits yang sahih:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang mengada-adakan sesuatu dalam perkara kami ini padahal bukan bagian darinya maka amalan yang diada-adakan itu tertolak.”

Demikian pula sabdanya :

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ علَيْهَا أمرنا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang mengamalkan satu amalan yang tidak di atas perintah kami maka amalan tersebut tertolak.”

Perayaan ulang tahun adalah satu macam ibadah yang diada-adakan dalam agama Allah SWT . Dengan demikian, memperingati ulang tahun siapa pun tidak boleh dilakukan, bagaimanapun kedudukan atau perannya dalam kehidupan ini. Makhluk yang paling mulia dan rasul yang paling afdhal yaitu Muhammad ibnu Abdillah, tidak pernah dihafal berita dari beliau yang menyatakan bahwa beliau mengadakan perayaan hari kelahirannya. Tidak pula beliau  memberi arahan kepada umatnya untuk merayakan dan memperingati ulang tahun beliau.

Kemudian, orang-orang yang paling afdhal dari umat ini setelah Nabi, yaitu para khalifah umat ini dan para sahabat Rasulullah n, tidak ada berita bahwa mereka memperingati ulang tahunnya atau ulang tahun salah seorang dari mereka, semoga Allah l meridhai mereka semuanya.

Perlu selalu dicamkan bahwa kebaikan adalah dengan mengikuti petunjuk mereka dan mengikuti urusan yang lurus/tegak yang diperoleh dari madrasah Nabi mereka. Ditambah lagi, dalam bid’ah yang satu ini ada unsur tasyabbuh (meniru/menyerupai) perbuatan Yahudi dan Nasrani, serta orang-orang kafir selain mereka dalam hal perayaan-perayaan yang mereka ada-adakan. Wallahul musta’an.

(Fatwa no. 2008, kitab Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta’, 3/83—84)

Pertanyaan :
  • Istri saya biasa mengadakan acara tahunan untuk putra saya bertepatan dengan hari kelahirannya yang diistilahkan hari ulang tahun. Dalam acara ini disediakan beraneka makanan dan diletakkan lilin (di atas kue tart) sejumlah umur si anak. Di awal acara, si anak diminta meniup semua lilin yang dinyalakan tersebut, setelahnya barulah acara dimulai. Apa hukum syariat dalam perbuatan semacam ini?
Jawab:
  • Tidak boleh membuat acara ulang tahun untuk seorang pun karena hal itu bid’ah, padahal telah pasti sabda Rasulullah :
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang mengada-adakan dalam urusan/perintah/perkara kami ini apa yang bukan bagiannya maka yang diada-adakan itu tertolak.”
  • Juga karena acara ulang tahun itu tasyabbuh terhadap orang-orang kafir, padahal Nabi telah bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.”

Wabillahi at-taufiq. (Fatwa no. 5289)


Terima kasih, anda membaca :
Merayakan Ulang Tahun Dilarang Dalam Islam
Semoga Informasi ini bermanfaat dan sesuai dengan kriteria pencarian anda di Merayakan Ulang Tahun Dilarang Dalam Islam

Tuesday, 26 November 2013

9 dari 10 Pintu Rezeki Berasal dari Peniagaan (Perdagangan)

Blogger | eBayu Online - 9 dari 10 Pintu Rezeki Berasal dari Perniagaan (Perdagangan) - Serasa takjub bahwa aktifitas perniagaan ternyata menjadi urat nadi dalam pertumbuhan perekonomian suatu bangsa. Dan lebih takjub lagi bahwa 9 dari 10 pintu rejeki adalah berasal dari kegiatan perniagaan. Hal ini menunjukkan bahwa 90% pintu rejeki dikuasai oleh para pedagang. Tak bisa dipungkiri bahwa para pedagang dan pengusaha adalah orang-orang yang kaya yang tentunya berhasil dari usaha perniagaan yang digelutinya dimana hasil yang diraihnya tersebut tentu saja diawali dari titik nol. Bukankah Nabi Muhammad juga memberikan contoh untuk mencari rejeki melalui aktifitas perniagaan, tentu saja hal tersebut sudah dicontohkan oleh Beliau beribu-ribu tahun silam. Untuk saat ini lihat saja pelaku usaha seperti Ciputra, Aburizal Bakri, Chairul Tanjung, dan lain-lain yang juga berhasil di usaha perniagaan.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “9 dari 10 Pintu Rezeki itu berasal dari perniagaan (perdagangan)” (HR. Tirmidzi).


"9 dari 10 pintu rejeki adalah berasal dari kegiatan perniagaan" belum sepenuhnya memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia karena masih sedikit sekali yang terjun di dunia perniagaan. Setelah ditelaah lebih lanjut ternyata faktor lingkungan dan pendidikan sangat mempengaruhi kondisi tersebut. Menyitir pernyataan Ir Ciputra, seorang pengusaha sukses yang sudah tak asing lagi, bahwa akar dari kemiskinan Indonesia bukan semata karena minimnya akses pendidikan, melainkan karena sistem pendidikan di negara ini tidak mengajarkan dan menumbuhkan jiwa entrepreneur dengan baik. Pendidikan tinggi Indonesia lebih banyak menciptakan sarana pencari kerja dibanding pencipta lapangan kerja. Sistem pendidikan Indonesia yang banyak mengandalkan sistem belajar pasif (guru menerangkan dan murid mendengarkan) memberikan dampak yang cukup signifikan untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi tidak kreatif dan produktif, dan hanya terbiasa mengandalkan makan gaji. Negara ini banyak mencetak begitu banyak sarjana yang handal dengan kemampuan akademisnya, namun tidak handal menjadikan mereka lulusan yang kreatif yang dapat menciptakan lapangan kerja. Akibatnya, pengangguran terdidik di Indonesia semakin besar setiap tahunnya.

Sedangkan menurut Robert Kiyosaki dalam bukunya yang sangat terkenal “Rich Dad Poor Dad”, sangat jelas sekali memberikan gambaran tentang kondisi yang cuup memprihatinkan bahwa orang lebih memilih bekerja untuk uang daripada uang yang bekerja untuk orang. Coba simak saja penjelasan berikut, bahwa ada 4 tipe orang dalam cashflow quadrant, yaitu Employee, Self-Employed, Business owner dan Investor. Kuadran 1 atau orang yang bekerja untuk uang diisi oleh Employee dan Self-Employed. Sedangkan Kuadran 2 atau uang yang bekerja untuk orang diisi oleh Business owner dan Investor. Dari kedua kuadran tersebut, secara jelas Kiyosaki mengatakan bahwa orang-orang yang berada di kuadran kedua-lah yang bisa menjadi orang yang kaya. Jadi, kalau bukan menjadi Business Owner berarti harus menjadi Investor. Seperti orang Lampung bilang, bahwa kurang afdhol kalau belum bisa menjadi PNS. Nah, kondisi tersebut yang juga mendukung pernyataan bahwa orang lebih memilih bekerja untuk uang, bukan sebaliknya.

Sebagai bahan renungan bagi para pembaca yang budiman, berkaitan dengan rejeki bahwa Allah SWT telah menjamin rezeki bagi setiap makhluk ciptaan-Nya. Seluruh makhluk hidup dari manusia hingga binatang terkecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, semua sudah ada bagian rezekinya.
.
“Dan tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin oleh Allah rezekinya. Dia Maha Mengetahui tempat kediamannya (dunia) dan tempat penyimpanannya (akhirat). Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz).” (QS. Huud [11] : 6)

Namun yang perlu diresapi dan dipahami dari ayat di atas bahwa jaminan rejeki dari Alloh tidak serta merta membiarkan kita tinggal ongkang-ongkang kaki saja tanpa ada usaha dan ikhtiyar namun justru kita yang harus MENJEMPUT REJEKI. Bukankah seekor ayam saja harus mengais-ngais tanah untuk bisa mendapatkan makanan apalagi kita sebagai manusia yang mempunyai akal pikiran dan potensi lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Terima kasih, anda membaca :
9 dari 10 Pintu Rezeki Berasal dari Perniagaan (Perdagangan)
Semoga Informasi ini bermanfaat dan sesuai dengan kriteria pencarian anda di 9 dari 10 Pintu Rezeki Berasal dari Perniagaan (Perdagangan).

Berdagang Ala Rasulullah S.A.W

Blogger | eBayuOnline - Berdagang Ala Rasulullah S.A.W - Seperti kita ketahui bahwa Seorang Muhammad selain seorang Nabi dan Rasul, seorang Kepala Negara, Seorang Panglima Perang yang tangguh, beliau juga seorang Entrepreneur Sukses di jamannya. Beliau telah berbisnis dari masih sangat muda di umur 12 thn sewaktu diajak pamannya untuk ke Syam berbisnis (nah sudah saatnya anak muda sekarang mulailah mengikuti sunah rasul ini yaitu entrepreneur) nah dalam berdagang nabi mempunyai 4 tips yang selain mendapatkan keuntungan besar juga mendapatkan berkah dari Allah. 



Adapun ke 4 tips Rasulullah S.A.W dalam berdagang itu adalah :
  1. JujurSaat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya.Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya.
  2. Mencintai CustomerDalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli. Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, “Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri.”
  3. Penuhi JanjiNabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya.  Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu.” (QS Al Maidah 3). Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan).                                                                                                                                                                    
    Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya adalah memberikan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya adalah Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya.
  4. Segmentasi ala Nabi - Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu berbeda dengan Nabi, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah.
Ketika Rasulullah melewati seorang penjual makanan. Beliau tertarik ingin membelinya. Beliau lalu memasukkan tangannya ke tempat makanan tersebut untuk memilihnya. Beliau terkejut ketika tangannya merasakan makanan yang berada di bagian bawah ternyata basah. Beliau bertanya mengapa demikian. Pedagang itu menjawab bahwa dagangannya tertimpa air hujan. Beliau berkata sambil emnunjukkan ketidaksukaannya,“Mengapa engkau tidak meletakkkan makanan yang basah itu di atas agar pembeli bisa melihatnya.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda
من غشنا فليس منا
“Barang siapa yang mencurangi kami, bukan dari pengikut kami” (HR. Muslim)

Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan segmentasi: barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah.

Prinsip bisnis Rasulullah Muhammad SAW.
Apakah modal utama memulai usaha? Jika Anda menjawab uang, mungkin benar, tapi tidak dalam bisnis ala Rasulullah SAW. “Yang menjadi number one capital dalam bisnis ala Rasulullah adalah kepercayaan (trust) dan kompetensi,” kata pakar ekonomi syariah, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec.

Menurut beliau, dalam trust itu ada integritas dan kemampuan melaksanakan usaha. “Rasulullah membangun usaha dari kecil, dari sekadar menjadi pekerja, kemudian dipercaya menjadi supervisor, manager, dan kemudian menjadi investor.

Perjalanan dari kuadran ke kuadran itu, menunjukkan bahwa Rasulullah adalah seorang entrepreneur yang memiliki strategi dalam mengembangkan usahanya dan karakteristik untuk mencapai sukses.

Sebagai pengusaha dan pemimpin, Rasulullah mempunyai sumber income yang sangat banyak. Namun beliau sangat ringan tangan memberi bantuan. “Beliau sangat tidak sabar melihat ada umat yang menderita dan tidak ridha melihat kemiskinan di sekitarnya atau kelaparan di depan matanya.

Itu sebabnya, Rasulullah selalu berinfak dengan kecepatan yang luar biasa, yang digambarkan para sahabatnya sebagai “seperti hembusan angin”. “Beliau menyedekahkan begitu banyak hartanya dan mengambil sedikit saja untuk diri dan keluarganya.

Sementara itu menurut Laode M. Kamaluddin. Ph.D. dalam bukunya “14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis”, kejujuran dan keterbukaan Rasulullah dalam melakukan transaksi perdagangan merupakan teladan bagi seorang pengusaha generasi selanjutnya. Beliau selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai dengan permintaan pelanggan sehingga tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau bahkan kecewa. Reputasi sebagai pelanggan yang benar-benar jujur telah tertanam dengan baik. Sejak muda, beliau selalu memperlihatkan rasa tanggung jawabnya terhadap setiap transaksi yang dilakukan.

Di dalam buku 14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW membangun Kerajaan Bisnis juga dipaparkan rahasia bisnis Rasulullah, antara lain menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga, berpikir VISIONER, kreatif dan siap menghadapi perubahan, pintar mempromosikan diri, menggaji karyawan sebelum kering keringatnya, mengutamakan sinergisme, berbisnis dengan cinta, serta pandai bersyukur dan berucap terima kasih.

Selain memaparkan rahasia bisnis Rasulullah, Laode M. Kamaluddin. Ph.D juga memberi penekanan khusus pada pentingnya menjaga amanah. Sebab kesuksesan Rasulullah tak bisa lepas dari keberhasilannya menjaga kepercayaan (amanah), ini merupakan ciri utama dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah sehingga tidak ada satupun orang yang berinterakasi dengan beliau kecuali mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Dan sangat pantas jika beliau mendapatkan gelar Al-Amiin (orang yang dapat dipercaya). Itulah modal terbesar yang tak bisa ditawar-tawar jika kita ingin sukses dalam berbisnis seperti Rasulullah.

Prof. Afzalul Rahman dalam buku Muhammad A Trader, mengungkapkan :
(Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur dan adil (fairplay) dalam membuat perjanjian bisnis dan tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh (komplain). Beliau selalu menepati janjinya dan dalam menyerahkan/mengirimkan barang-barang pesanannya selalu tepat waktu dan tetap mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan dan disepakati sebelumnya. Dalam berperilaku bisnis Beliau selalu menunjukkan rasa penuh tanggung jawab dan memiliki integritas yang tinggi di mata siapapun. Reputasi beliau sebagai seorang pedagang yang jujur dan adil telah dikenal luas sejak beliau masih muda).

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pedagang yang jujur dan adil serta dapat dipercaya dalam membuat perjanjian bisnis sehingga beliau sukses dalam usahanya. Bandingkan dengan keadaan saat ini yang ada di sekitar kita, ada sebagian saudara kita yang cenderung menghalalkan segala cara dalam menjual dagangannya. Fenomena penjual daging sapi glonggongan, daging sapi dicampur daging celeng, ayam tiren (ayam mati kemaren), borak, beras dicampur pemutih pakaian, pewarna makanan menggunakan pewarna kain dan masih banyak lagi. Mereka seolah tidak peduli dengan kerugian dan dampak yang akan diterima oleh pembelinya. Semakin membuat kita prihatin mereka berdalih “cari yang haram saja susah apalagi yang halal ?.

Di dunia maya-pun seolah tak mau ketinggalan, makin maraknya cyber crime, aksi tipu-tipu, scam, hoax, virus, pencurian data sampai pembobolan rekening dll, membuat kita semakin prihatin. Dari ke semua itu timbul pertanyaan di benak kita, masih adakah kejujuran dan keadilan serta amanah atau kepercayaan (trust) di sekitar kita?.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Semoga apa yang diajarkan Baginda Rasul SAW ini bisa kita terapkan dalam bisnis kita dan dapat menginspirasi buat temen temen semua amin

Referensi :
Eksiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW, The Super Leader Super Manager – Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis – Laode M. Kamaluddin. Ph.D


Terima kasih, anda membaca :
Berdagang Ala Rasulullah S.A.W
Semoga Informasi ini bermanfaat dan sesuai dengan kriteria pencarian anda di Berdagang Ala Rasulullah S.A.W


Jenis Riba dan Bahaya Riba

Blogger | eBayuOnline - Jenis Riba dan Bahaya Riba - Alangkah baiknya bila dalam mencari uang kita memahami tentang riba, karena dalam kehidupan sehari - hari riba hanya menjadi momok biasa, nah mari kita ulas mengenai riba sebenarnya, apakah riba itu diperbolehkan atau diharamkan ? Penulis mohon maaf sebelumnya apabila dalam mengulas tentang Jenis Riba dan Bahaya Riba ada kekurangannya. Dan apabila berkenan penulis juga berharap agar ulasan tentang riba di blog ini dapat lebih disempurnakan. 

Allah SWT berfirman :

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَن جَاءهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىَ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ -٢٧٥- يَمْحَقُ اللّهُ الْرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ -٢٧٦- إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ -٢٧٧- يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَذَرُواْ مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ -٢٧٨- فَإِن لَّمْ تَفْعَلُواْ فَأْذَنُواْ بِحَرْبٍ مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوسُ أَمْوَالِكُمْ لاَ تَظْلِمُونَ وَلاَ تُظْلَمُونَ -٢٧٩-

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang Sempurna terhadap apa yang Telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan) [1]."

Asbabun Nuzul [2]

Al-Abbas dan Khalid bin al-Walid adalah dua orang yang berkongsi di zaman jahiliyah, dengan memberikan pinjaman secara riba kepada orang suku Tsaqif. Setelah islam datang, kedua orang ini masih mempunyai sisa riba dalam jumlah besar. Begitulah lalu turun Al-Baqarah: ayat 278 , kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda:

"Ketahuilah! Sesungguhnya tiap-tiap riba dari riba jahiliyah harus sudah dihentikan, dan pertama kali riba yang kuhentikan ialah riba al-Abbas dan setiap (penuntutan) darah dari darah jahiliyah harus dihentikan, dan pertama-tama darah yang kuhentikan ialah darah Rabi'ah bin Harits bin 'Abdul Muththalib".

Pengertian Riba
Menurut bahasa, riba memiliki beberapa pengertian, yaitu [3] :
  • Bertambah (الزيادة), kerena salah satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari sesuatu yang dihutangkan.
  • Berkembang (النام), kerena salah satu perbuatan riba adalah membungakan harta uang atau yang lainnya yang dipinjamkan kepada orang lain.
  • Berlebihan atau Menggelembung, kata-kata ini berasal dari firman Allah surah Al-Haj:
Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan riba :
  1. Syaikh Muhammad Abduh [4], berpendapat bahwa yang dimaksud dengan riba ialah penambahan-penambahan yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya (uangnya), kerena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang ditentukan
  2. M. Quraish Shihab [5],  Riba adalah mengambil kelebihan di atas modal dari yang butuh dengan mengeksploitasi kebutuhannya.
  3. Ibnu Katsir [6], riba adalah menolong atau  membantu, namun mencari keuntungan di balik pertolongan tersebut bahkan mencekik dan menghisap darah.
Tafsir Surah Al-Baqarah 275-279
Persoalan riba telah dibicarakan Al-Qur'an sebelum surah Al-Baqarah 275-279. Kata riba ditemukan dalam empat surah, yaitu Al-Imran, An-Nisa', Ar-Rum dan Al-Baqarah [7]. Ayat terakhir tentang riba adalah ayat-ayat yang terdapat dalam surah Al-Baqarah. Bahkan ayat ini dinilai sebagai ayat hukum terakhir atau ayat terakhir yang diterima oleh Rasul saw. Umar bin Khaththab berkata, bahwa rasul saw. wafat sebelum sempat menafsirkan maknanya, yakni secara tuntas [8].
Menurut M. Quraish Shihab, ayat ini telah didahului oleh ayat-ayat lain yang bicara tentang riba, maka tidak heran jika kandungannya bukan saja melarang praktek riba, tetapi juga sangat mencela pelakunya, bahkan mengancam mereka [9]. Ash-Shabuni menafsirkan ayat ini, sebagai berikut [10] :
  1. Maksud "makan" pada ayat di atas, ialah mengambil dan membelanjakannya. Kata ”makan" ini sering pula dipakai dengan arti mempergunakan harta orang lain dengan cara yang tidak benar.
  2. Dipersamakannya pemakan-pemakan riba dengan orang-orang yang kesurupan adalah suatu ungkapan yang halus sekali, yaitu; Allah memasukan riba dalam perut mereka itu, lalu barang itu memberatkan mereka. Hingga mereka itu sempoyongan, bangun jatuh. Itu akan menjadi tanda mereka di hari akhirat nanti . Sedangkan menurut M. Quraish Shihab [11],
Sebenarnya tidak tertutup kemungkinan memahaminya sekarang dalam kehidupan dunia. Mereka yang melakukan praktek riba, hidup dalam situasi gelisah, tidak tentram, selalu bingun dan berada dalam ketidakpastian, disebabkan kerena pikiran mereka yang tertuju kepada materi dan penambahannya. Banyak orang, lebih-lebih yang melakukan praktek riba, menjadikan hidupnya hanya untuk mengumpulkan materi, dan saat itu mereka hidup tak mengenal arah. Benar, orang-orang yang memakan riba telah disentuh setan sehingga bingun tak tahu arah.

Perkataan " sesungguhnya jual beli sama dengan riba" itu disebut "tasybih maqlub" (persamaan terbalik), sebab "musayabbah bih"-nya nilainya lebih tinggi. Sedangkan yang dimaksud disini ialah: Riba itu sama dengan jual beli, sama-sama halalnya karena mereka berlebihan dalam keyakinannya, bahwa riba itu dijadikannya sebagai pokok dan hukumnya halal. Sehingga dipersamakan dengannya dengan jual beli. Menurut M. Quraish Shihab [12],


Ucapan ”jual beli tidak lain kecuali sama dengan riba" ucapan tersebut (Pelaku riba) menunjukkan bagaimana kerancuan berpikir dan ucapan mereka. Mestinya mereka berkata "Riba, tidak lain kecuali sama dengan jual beli" karena masalah yang dibicarakan masalah riba, sehingga itu yang harus didahulukan penyebutannya, tetapi mereka membalikannya. Ini  contoh sederhana dari pembalikan logika mereka serta keterombangambingan yang mereka alami. Bisa jadi juga, ucapan itu untuk menggambarkan, bertapa riba telah mendarah daging dalam jiwa mereka sehingga menjadikannya sebagai dasar transaksi ekonomi yang diterima sebagaimana halnya jual beli. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli, jual beli saling menguntungkan kedua belah pihak, sedangkan riba merugikan salah satu pihak.
  • Yang menjadi titik tinjaun dalam ayat " Allah memusnahkan riba dan menumbuhkan sedekah" ialah Allah menjelaskan, bahwa riba menyebabkan kurangnya harta dan penyebab tidak berkembangnya harta itu. Sedangkan sedekah adalah penyebab tumbuhnya harta dan bukan penyebab berkurangnya harta itu.
  • Kata "perang" dengan bentuk nakirah adalah menunjukan besarnya persoalan ini, lebih-lebih dengan dinisbatkannya kepada Allah dan Rasul. Seolah-olah Allah mengatakan: percayalah akan ada suatu peperangan dahsyat dari Allah dan Rasul-Nya yang tidak dapat dikalahkan. Ini memberi isyarat, bahwa akibat yang paling buruk akan dialami oleh orang-orang yang biasa makan harta riba. Ibnu Abbas berkata: Kelak di hari qiyamat akan dikatakan kepada pemakan riba-angkatlah senjatamu untuk berperang, kemudian ibnu Abbas membaca ayat 275 [13].
  • Perkataan "Kaffar" dan "Atsiem" kedua-duanya termasuk shighat mubalaghah, yang artinya: banyak kekufuran dan banyak berbuat dosa. Ini menunjukkan, bahwa haramnya riba itu sangat keras sekali, dan termasuk perbuatan orang-orang kafir, bukan perbuatan orang-orang islam.
  • Perkataan "Dan jika orang yang berhutang itu dalam kesukaran, maka berilah kesempatan sampai ia berkelonggaran" itu untuk memberi semangat kepada pihak yang menghutangi supaya benar-benar memberi kepada pihak yang berhutang itu sampai ia benar-benar mampu. Rasul Saw. bersabda:Barang siapa menangguhkan pembayaran hutang orang yang berada dalam kesulitan, atau membebaskannya dari hutangnya, maka dia akan dilindungi Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya (hari kiamat) (HR. Imam Muslim) [14].
  • Sebagian ulama berkata, barangsiapa yang merenungkan ayat-ayat di atas dengan segala kandungannya, seperti tentang siksaan pemakan riba, orang yang menghalalkan riba serta besarnya dosanya, maka dia pun akan tahu betapa keadaan mereka-mereka itu kelak di akhirat, mereka akan dikumpulkan dalam keadaan gila, kekal di neraka, dipersamakan dengan orang yang kafir dan akan mendapat perlawanan dari Allah dan Rasul serta kekal dalam la'nat.
  • Ayat-ayat riba ini ditutup dengan " dan takutlah kepada suatu hari dimana kamu sekalian akan dikembalikan kepada Allah di hari itu, kemudian tiap-tiap jiwa akan dibalas dengan penuh sesuai apa yang dikerjakan dan mereka tidak akan dianiya." Dan ayat ini adalah ayat yang terakhir turun setelah sembilan hari kemudian rasul saw wafat.
Tahap diharamkannya Riba [15]
1.    Qs. Ar-Rum: 39
2.    Qs. An-Nisa': 159
3.    Qs. Ali Imran: 130
4.    Qs. Al-Baqarah: 278

Macam-macam Riba
Menurut sebagian ulama riba dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu : Riba Nasi'ah, Riba Fadhal dan Riba Yad.
  • Riba Nasi'ah ialah riba yang sudah ma'ruf di kalangan jahiliyah, yaitu seseorang menghutangi uang dalam jumlah tertentu kepada seseorang dengan batas tertentu, dengan syarat berbunga sebagai imbalan limit waktu yang diberikan itu [16]. Misalnya, seorang yang berhutang seribu rupiah yang mesti dibayar dalam jangka  waktu yang telah ditetapkan, tetapi tidak terbayar olehnya pada waktu itu, maka bertambah besar jumlah utangnya [17], riba semacam inilah yang kini berlaku di Bank-bank (Konvensional). Menurut Prof. Dr. Abdul Aziz muhamamad Azzam; Riba dalam jenis transaksi ini sangat jelas dan tidak perlu diterangkan sebab semua unsur dasar riba telah terpenuhi seperti tambahan dari modal dan tempo yang memyebabkan tambahan. Dan menjadikan keuntungan (interest) sebagai syarat yang terkandung dalam akad yaitu sebagai harta melahirkan harta kerena adanya tempo dan tidak lain ada lagi yang lain [18]. Sufyan telah meriwayatkan dari Humaid dari Maisarah dia berkata, "aku bertanya kepada Ibn Umar, bahwa aku berhutang dengan bertempo, kemudian orang tempat aku berhutang itu berkata "Lunaskanlah hutangmu sekarang ini juga dan kupotong hutangmu itu.'' Ibnu Umar berkata ,itu Riba [19].
  •  Riba Fadhal [20], sebagaimana yang tersebut dalam hadis Ubbadah bin Shamit, dia berkata :"Bahwasannya aku telah mendengar Rasulullah Saw melarang menjual emas dengan emas, perak dengan perak, tamar dengan tamar, gandum dengan gandum, Sya'ir dengan sya'ir, garam dengan garam, kecuali satu rupa dengan satu rupa, dibayar tunai. Maka barangsiapa yang menambah tau meminta tambah, sesungguhnya dia telah melakukan riba.''(HR. Muslim) Riba Fadhal adalah tambahan pada salah satu dua ganti kepada yang lain ketika terjadi tukar menukar sesuatu yang sama secara tunai. Islam telah mengharamkan riba ini dikarenakan dapat mengantarkan kepada riba yang hakiki yaitu riba Nasi'ah. Dari Abu Sa'id al-Khudri, dia berkata; Bilal datang menemui Nabi Saw membawa kurma burni (kurma yang bagus) lalu Nabi Saw bertanya kepadanya; Darimana kamu mendapatkan ini? Bilal menjawab; kami mempunyai kurma yang buruk lalu saya jual (tukar) dua Sha' dengan satu Sha' kurma yang baik. Nabi berkata kepadanya; '' aduh bukankah ini yang dikatakan riba dan yang dikatakan riba jangan kamu lakukan, namun jika kamu ingin membeli, maka jual kurma yang buruk dan beli kurma yang baik.(Syaikhnani, Muslim)[21].
  • Menurut Sulaiman Rasyid, Riba Yad adalah dua orang yang bertukar barang atau jual beli berpisah sebelum timbang terima [22]. Sedangkan menurut Ibn Qayyim, perpisahan dua orang yang melakukan jual beli sebelum serah terima mengakibatkan perbuatan tersebut menjadi riba.[23]

Dampak Riba
  1. Bahaya buat masyarakat dan agama [24]
  2. Para Ahli ekonomi berpendapat bahwa penyebab utama krisis ekonomi adalah bunga yang dibayar sebagai penjiman modal atau dengan singkat bisa disebut riba [25].
  3. Riba dapat menimbulkan over produksi. Riba membuat daya beli sebagian besar masyarakat lemah sehingga persedian jasa dan barang semakin tertimbun, akibatnya perusahaan macet karena produksinya tidak laku, perusahaan mengurangi tenaga kerja untuk menghindari kerugian yang lebih besar, dan mengakibatkan adanya sekian jumlah pengangguran[26].
  4. Lord keynes pernah mengeluh dihadapan  Majelis Tinggi (House of Lord) inggris tentang bunga yang diambil oleh pemerintah A.S. Hal ini menunjukkan bahwa negara besar pun seperti inggris terkena musibah dari bunga pinjaman Amerika, bunga tersebut menurut fuqaha disebut riba. Dengan demikian, riba dapat meretakkan hubungan, baik hubungan antara orang perorang maupun negara antar negara, seperti Inggris dan Amerika [27].
  5. Seringan-ringan dosa riba yaitu seperti halnya kita berjima' dengan ibu kita sendiri [28] (Ibn Majah dan al-Hakim).
  6. Mendapat laknat dan kelak di yaumil qiyamah mereka pelaku riba, Allah dan Rasul-Nya akan memerangi mereka, dibangkitkan dalam keadaan gila dan mereka kekal di dalam neraka.
Kesimpulan [29]
  1. Riba merupakan dosa yang sangat besar.
  2. Riba banyak ataupun sedikit hukumnya sama.
  3. Seorang mukmin wajib berdiri di atas batas-batas hukum syara' yaitu menjahui semua yang diharamkan Allah.
  4. Senjata yang paling ampuh yang dapat melindungi diri seorang muslim dari menyalahi hukum Allah itu ialah bertakwa kepada Allah.

Referensi :
[1]. Al-Baqarah (2) : 275-279
[2].Ash-Shabuni, Terjemahan Ayat Ahkam Ash-Shabuni, diterjemahkan oleh Mu'ammal Hamidy dan Drs. Imron A.,(Cetakan ke 4, Surabaya: PT Bina Ilmu,2003 ), h. 322.
[3].Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si., Fiqh Mualamah,( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2005), h. 57.
[4] .ibid., h. 58.
[5].M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, kesan, dan Keserasian Al-Qur'an, Volume I, (Cetakan VIII, Jakarta: Lentera Hati,2006), h.588.
[6].Ibnu Katsir, Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsir, diterjemahkan oleh H. Salim Bahreisy dan H. Said Bahreisy, (Cetakan II,Surabaya: PT Bina Ilmu,1987), h. 497.
[7].M. Quraish Shihab, loc. cit.
[8].ibid
[9].ibid
[10].Ash Shabuni, op. cit., h. 322-324.
[11].M. Quraish Shihab, op. cit., h. 588-589.
[12].ibid., h. 593.
[13] .Ibnu Katsir, loc. Cit.
[14] .M. Quraish Shihab, op. cit., h. 599.
[15]. Ash Shabuni, op. cit., h. 325-326.
[16].ibid., h.327.
[17].Syekh. H. Abdul Halim Hasan,Tafsir Al-Ahkam,(cetakan I, Jakarta: Kencana,2006), h. 163.
[18].Prof. Dr. Abdul Aziz muhamamad Azzam, نظام المعاملات فى الفقه الاسلامى,diterjemahkan oleh Nadirsyah Hawari, Lc, M.A dengan judul Fiqih Mu'amalat; Sistem Transaksi dalam Islam,(Cetakan I, Jakarta: Amzah), h. 222.
[19].lihat, Syekh. H. Abdul Halim Hasan, op. cit., h. 165.
[20]. Ibid., h. 164.
[21] .lihat, Prof. Dr. Abdul Aziz muhamamad Azzam, op. cit., h. 220.
[22].lihat, Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si., op. cit., h. 62.
[23].ibid
[24]. Ash Shabuni, op. cit., h. 330.
[25]. Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si., op. cit., h. 65.
[26].Ibid
[27].Ibid
[28].lihat, Ibnu Katsir, op. cit., h. 50.
[29]. Ash Shabuni, loc. Cit.

Terima kasih, anda membaca :
Jenis Riba dan Bahaya Riba
Semoga Informasi ini bermanfaat dan sesuai dengan kriteria pencarian anda di Jenis Riba dan Bahaya Riba

Perbedaan Samsung Galaxy S4 Asli dan Replika

Blogger | eBayuOnlinePerbedaan Samsung Galaxy S4 Asli dan Replika - Samsung sampai saat ini masih menduduki peringkat pertama penjualan smartphone Android. Tingkat penjualan Samsung Galaxy S series telah menembus angka seratus juta unit. Salah satu dari S series tersebut adalah S4. Samsung Galaxy S4 hingga kini telah mencapai angka penjualan lebih dari 20 juta unit. Kepopuleran Samsung Galaxy ini dimanfaat beberapa pihak untuk mengambil keuntungan, diantaranya adalah dengan cara membuat tiruan dari Samsung Galaxy S4 yang asli. Kebanyakan dari Samsung tiruan dibuat di China. Akan tetapi tidak seperti barang bajakan lainnya, tiruan atau replika Samsung Galaxy S4 ini dibuat sangat mirip dengan aslinya, bahkan fitur-fiturnya pun ikut dibuat sedemikian rupa hingga bagi beberapa orang akan terkecoh. Ada sebutan untuk barang tiruan ini antara lain replika, kloning, dan super copy. Berawal dari seoroang teman yang bertanya tentang bagaimana cara membedakan S4 asli dengan yang tiruan, berikut kami ulas mengenai perbedaan Samsung Galaxy S4 asli dengan replika.

Perbedaan Samsung Galaxy S4 Asli dan Replika

1. Perbedaan secara fisik

Secara desain replika Samsung Galaxy S4 sangat mirip dengan aslinya. Namun dengan memperhatikan beberapa detail sobat akan dapat mengenali apakah S4 tersebut asli atau tidak. Ukuran S4 replika akan terlihat sama persis dengan S4 yang asli. Akan tetapi kita tahu bahwa S4 memiliki layar berukuran 5 inch dan Disetiap sisi layar kita akan melihat garis bingkai yang tipis.Pada S4 replika garis bingkai di tepi layar ini akan terlihat berukuran lebih besar dari yang seharusnya. Hal ini menunjukan bahwa layar S4 replika berukuran lebih kecil yang seharusnya.


Detail kedua yang perlu diperhatikan adalah jarak antara tombol home dengan sisi bawah layar. S4 replika memiliki jarak yang lebih jauh jika dibandingkan dengan jarak tombole home ke layar pada Samsung Galaxy S4 yang asli. Pada beberapa kasus ada yang tampak jelas dan pada beberapa kasus lainnya selisih jarak tersebut bisa sangat tipis, mungkin hanya dalam hitungan beberapa milimeter. Sebaiknya sobat teliti memeriksa detail ini.

Detail yang ketiga adalah pada tulisan "SAMSUNG" di cover belakang. Pada Samsung Galaxy S4 yang asli, jika kita coba meraba tulisan ini maka tidak akan terasa perbedaan dengan bagian cover yang tidak terdapat tulisan. Namun pada S4 yang replika/ tiruan, jika kita raba akan terasa perbedaannya menjadi agak kasar/ timbul pada tulisan "SAMSUNG".

Perbedaan Samsung Galaxy S4 asli dan replika secara fisik akan sulit bagi orang-orang yang awam dan belum pernah memegang S4 sebelumnya. Namun jika Samsung Galaxy S4 asli dan replika disandingkan maka kita akan dengan mudah mengetahui mana yang asli dan mana yang palsu. Selain tiga hal di atas sobat akan menemukan perbedaan detail lainnya seperti pada warna flash, kamera, atau bisa juga pada material bod yang digunakan.



2. Perbedaan dari perangkat lunak (software)

Perangkat lunak atau software merupakan bagian yang sangat sulit untuk direplikasi. Samsung Galaxy S4 asli menggunakan OS Android Jelly Bean versi 4.2.2 sebagai OS bawaan dan User Interface (UI) khas Samsung Galaxy, TouchWiz. Dua hal ini adalah yang perlu sobat cek pertama kali. Tapi hati-hati! karena kadang keterangan mengenai OS dan bentuk UI masih dapat dipalsukan. Pertama-tama lihat terlebih dahulu UI yang dipakai apakah benar-benar TouchWiz atau bukan kemudian cek OS yang dipakai pada menu Setting > About Phone.

Kemudian coba cek beberapa fitur/ fungsi yang terdapat pada S4 tersebut. Biasanya pada S4 palsu akan ada beberapa fitur/ fungsi yang tidak berjalan dengan sebagai mana mestinya. Coba sobat dial *#0*# maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut yang menunjukan beberapa fungsi/ fitur:

Kemudian, salah satu perbedaan yang sangat mencolok adalah dengan menggunakan Samsung KIES. KIES merupakan program untuk mengsinkronisasi antara perangkat mobile Samsung dengan PC. Samsung Galaxy S4 yang asli tentu saja akan terbaca dan terdeteksi oleh program Samsung Kies di PC ketika dihubungkan. Namun pada S4 yang palsu/ replika tidak akan terbaca oleh program Samsung Kies di PC.



Perbedaan Samsung Galaxy S4 Asli dan Replika Yang Perlu Diperhatikan Lainnya !!!

1. Box/ Packaging
Baik Samsung Galaxy S4 Asli dan replika super copy menggunakan box yang sama. Bagian yang perlu dicermati adalah pada plastik pembungkus box. Produk Samsung asli akan menggunakan plastik pembungkus berlogo Samsung. Namun pada S4 yang palsu pastik pembungkusnya tidak berlogo Samsung.

2. Cek Detail Hardware
Untuk dapat mengetahui detail hardware, pertama kali sobat perlu mengistal aplikasi seperti Antutu Bechmark atau CPU-Z. Aplikasi tersebut akan menunjukan keterangan detail mengenai 'jeroan' S4 sobat. Kemudian bandingkan dengan detail hardware S4 yang asli. S4 palsu/ replika akan menunjukan nilai yang berbeda dari yang seharusnya. Biasanya kualitas hardware akan sangat jauh berada di bawah S4 yang asli.

Berikut ada video yang menjelaskan tentang Samsung Galaxy S4 asli dan yang palsu (tapi Bahasa Inggris ya sobat v^^)




Itu tadi sedikit ulasan kami mengenai perbedaan Samsung Galaxy S4 Asli dengan yang palsu/ replika/ supercopy. Kami berharap tidak ada sobat yang tertipu dengan Samsung Galaxy S4 yang palsu. Pesan kami, berhati-hatilah saat membeli gadget (apalagi yang mahal) terutama jika sobat membeli secara online atau kepada penjual personal yang sobat tidak kenal sebelumnya. Alangkah lebih bijak jika sobat membeli langsung di toko resmi atau tempat lain yang memiliki reputasi yang baik. Jadi, selamat membeli :)
Terima Kasih, Anda membaca :
Perbedaan Samsung Galaxy S4 Asli dan Replika
Semoga informasi ini bermanfaat dan sesuai dengan kriteria pencarian Anda di Perbedaan Samsung Galaxy S4 Asli dan Replika